Dosen Tamu dari Universitas Al-Azhar Mesir Sampaikan Beberapa Keistimewaan Bahasa Arab
Jember, PBA
Sebagai penutup kegiatan Ma'rod 'Araby VI, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab FTIK UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menggelar Seminar Nasional, Ahad (30/10/2022) di Gedung Teater UIN KHAS Jember.
Seminar Nasional yang mengusung tema "Meneladani Kisah Hidup Manusia Teragung serta Eksistensi Bahasa Arab di Era Modern" ini mendatangkan narasumber Syaikh Thoha Ramadan Zaghlul, Dosen Tamu UIN KHAS Jember yang berasal dari Universitas Al-Azhar Cairo Mesir.
Bertindak sebagai Penerjemah adalah Rusydi Baya'gub, Dosen Prodi PBA UIN KHAS Jember, dengan dipandu oleh Maqqy Maulana Hidayat, Mahasiswa Prodi PBA Angkatan 2020. Acara pun berlangsung lancar dan sukses.
Di hadapan seluruh mahasiswa PBA yang hadir saat itu, Syaikh Thoha menyampaikan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang telah dijamin dan dijaga oleh Allah dengan menjadikannya sebagai bahasa Al-Qur'an.
Selain itu, tambahnya, bahasa Arab juga merupakan bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya, melalui hadits-hadits yang berisi tuntunan-tuntunan agama bagi umat Islam, agar mengetahui mana yang boleh dan tidak diperbolehkan oleh agama.
Menurut Syaikh Thoha, bahasa Arab adalah bahasa yang mudah dipelajari. Saking mudahnya, ia pun menganalogikan dengan misalnya, seseorang yang belum pernah belajar bahasa Arab sama sekali, kemudian dia tinggal di Negara Arab selama 1 bulan saja, maka ia akan dapat berbahasa Arab.
Hal itu berbeda dengan bahasa Indonesia. "Saya yang sudah berada di Indonesia kurang lebih 7 bulan, saya masih belum bisa berbicara bahasa Indonesia, kecuali hanya kata 'terima kasih' saja," ungkap Syaikh Thoha.
Syaikh Thoha kemudian menambahkan, selain bahasa Al-Qur'an dan Hadits, bahasa Arab juga merupakan bahasa surga, di mana digambarkan bahwa terdapat banyak jenis buah-buahan yang ada di surga.
Nah, menariknya, Syaikh Thoha ini merasa bahwa Indonesia adalah seperti surga dunia, di mana terdapat banyak sekali jenis buah-buahan yang ada di Indonesia dan tidak didapati di Negara lain, termasuk Mesir.
Oleh karena itu, menurutnya, jika orang Indonesia ingin berada di surga dunia dan akhirat, maka hanya perlu belajar bahasa Arab saja sebagai bekal di akhirat kelak, karena orang Indonesia hakikatnya sekarang sudah berada di surga dunia.
Hadirin pun saat itu merasa seperti mendapatkan suntikan motivasi yang mendalam, sehingga dapat mengukuhkan kembali niat untuk belajar dan mendalami bahasa Arab. Tahiyyah 'Arabiyyah! [maqqy/dkn]
