M. Syaifur Rohman As Syibli, Raih Juara 3 MQK SUKARABIC FEST V Se-Asia Tenggara
Jember, PBA
M. Syaifur Rohman As Syibli, kini telah menambah daftar prestasi mahasiswa Prodi PBA FTIK UIN KHAS Jember, pasalnya ia telah meraih Juara 3 Lomba Musabaqoh Qiraatil kutub Fathul Mu'in pada ajang SUKARABIC FEST V 2022 Se-Asia Tenggara di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Festival Bahasa Arab Se-Asia Tenggara yang lebih dikenal dengan SUKARABIC FEST (Sunan Kalijaga Arabic Festival) merupakan ajang bergengsi tahunan yang untuk kelima kalinya telah terselanggara dengan baik pada tanggal 15-17 September 2022 oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada ajang kali ini, M Syaifur Rohman As Syibli yang merupakan mahasiswa semester 3 (Angkatan 2021) Prodi PBA UIN KHAS Jember ikut berpartisipasi dan menorehkan prestasi setelah dinobatkan sebagai Juara 3 pada cabang Lomba Musabaqoh Qiraatil kutub Fathul Mu'in. Pria kelahiran Jember 07 Mei 2003 pada ajang tersebut telah bersaing dengan 35 peserta lainnya. Tidak hanya dari Indonesia saja, bahkan ada peserta yang berasal dari Negara tetangga lainnya seperti Malaysia.
“Alhamdulillah selama mengikuti acara yang diadakan oleh UIN Sunan Kalijaga dalam rangka SUKARABIC FEST 2022, Alhamdulillah saya bersyukur sekali mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran di sana yang bisa diambil untuk dijadikan contoh terutama bagi saya sendiri.” Ungkapnya.
Syibli sapaan akrab kesehariannya yang juga sebagai santri Pondok Pesantren Al-Bidayah Kaliwates Jember ini juga telah memiliki beberapa prestasi lainnya, diantaranya:
1. Juara 1 MQK Fathul Mu'in se kabupaten jember dalam rangka memperingati Hari Santri 2021
2. Juara 3 MQK Fathul Qorib tingkat jawa timur dalam rangka Hari Bahasa Nasional "GEMAROBY" STAI Al Yasini Pasuruan 2021
3. Juara 3 MQK Fathul Mu'in Tingkat Nasional dalam rangka Harlah ke-73 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo 2022
Meskipun banyak prestasi yang pernah diraih, namun ia tidak pernah merasa puas untuk terus belajar dan berprestasi. Motto Hidupnya ‘’Ilmu tidak berpihak pada lembaga, tidak berpihak pada nasab, tidak berpihak pada kedudukan, tidak berpihak pada fasilitas. Tapi ilmu itu berpihak pada totalitas (Metenteng)”. Ia juga berpesan “Sebagaimana yang guru kami yaitu Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag selalu sampaikan dan selalu memberikan motivasi bahwa Jangan pernah berhenti belajar, Jangan pernah berhenti membaca, Jangan pernah berhenti meneliti. Belajarlah dan teruslah belajar.” Tuturnya. [maz]